Kamis, 01 Agustus 2013

Silaturahmi atau Silaturahim?

Pengucapan atau perkataan yang sepele dan sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan masyarakat luas.Tanpa kita sadari apa yang kita ucapkan terkadang tidak tau artinya, maaf bukan sok pintar atau sok menggurui tapi saya menulis ini juga untuk pembelajaran bagi saya.

Dua kata yang hampir sama yaitu silaturahmi dan silaturahim. Memang kedengarannya sama tapi kalau di cermati baik-baik antara perbedaannya yaitu akhiran kata masing-masing rahmi dan rahim.

Silaturahmi berasal dari dua kata yaitu silah dan rahmi,silah yang artinya menyambungkan atau menghubungkan sedangkan rahmi artinya adalah rasa sakit yang luar biasa yang diderita ibu-ibu yang melahirkan, 

Silaturahim juga berasal dari dua kata yaitu silah yang artinya menyambungkan,dan rahim yang artinya kekerabatan atau persaudaraan.

Yang benar adalah Silaturahim bukan silaturahmi sebagaimana disebutkan didalam nash-nash hadits tentangnya, diantaranya :
عَنْ أَبِى أَيُّوبَ الأَنْصَارِىِّ – رضى الله عنه أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى الْجَنَّةَ . فَقَالَ الْقَوْمُ مَالَهُ مَالَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « أَرَبٌ مَالَهُ » . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ ، ذَرْهَا » . قَالَ كَأَنَّهُ كَانَ عَلَى رَاحِلَتِهِ .
Dari Abu Ayyub Al Anshari radliallahu ‘anhu bahwa seorang laki-laki berkata; "Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke surga." Orang-orang pun berkata; "Ada apa dengan orang ini, ada apa dengan orang ini." Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Biarkanlah urusan orang ini." Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melanjutkan sabdanya: "Kamu beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya, menegakkan shalat, dan membayar zakat serta menjalin tali silaturrahim." Abu Ayyub berkata; "Ketika itu beliau berada di atas kendaraannya." (HR. Bukhari)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « تَعَلَّمُوا مِنْ أَنْسَابِكُمْ مَا تَصِلُونَ بِهِ أَرْحَامَكُمْ فَإِنَّ صِلَةَ الرَّحِمِ مَحَبَّةٌ فِى الأَهْلِ مَثْرَاةٌ فِى الْمَالِ مَنْسَأَةٌ فِى الأَثَرِ ». قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ. وَمَعْنَى قَوْلِهِ « مَنْسَأَةٌ فِى الأَثَرِ ». يَعْنِى زِيَادَةً فِى الْعُمُرِ.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: "Belajarlah dari nasab kalian yang dapat membantu untuk silaturrahim karena silaturrahim itu dapat membawa kecintaan dalam keluarga dan memperbanyak harta, serta dapat memperpanjang umur." Abu Isa berkata: Ini merupakan hadits gharib melalui jalur ini
Mana yang seharusnya kita pakai dalam keseharian? Apakah silaturahim,atau silaturahmi?, tentu Anda sudah bisa membedakan sendiri.