Sebagai seorang pemeluk agama
Islam maka wajib hukumnya menjadikan al-Qur’an dan Hadits Nabi sebagai
pedoman hidupnya, sebagai pengatur setiap jejak langkah dan setiap
tarikan nafas dalam kehidupannya.
Salah satu syariat yang
sangat agung yang diwajibkan kepada setiap muslim yaitu Shalat, namun
tahukah bahwa bagi setiap laki-laki muslim yang tidak memiliki udzur
syar’i shalat 5 waktu itu diwajibkan dilakukan secara berjamaah di masjid?. Inilah dalil dan hukum yang mendasarinya (QS. Al-Baqarah: 43) “Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”
Ayat tersebut
menunjukkan perintah melaksanakan shalat bersama orang-orang yang
melaksanakan shalat yaitu dengan berjama’ah di masjid.
Hadits-Hadits Mengenai Wajibnya Shalat Berjama’ah di Masjid bagi Laki-Laki
Hadits 1:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Telah datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamseorang
lelaki buta, kemudian ia berkata, 'Wahai Rasulullah, aku tidak punya
orang yang bisa menuntunku ke masjid, lalu dia mohon kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar diberi keringanan dan cukup shalat di rumahnya.' Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan
keringanan kepadanya. Ketika dia berpaling untuk pulang, beliau
memanggilnya, seraya berkata, 'Apakah engkau mendengar suara adzan
(panggilan) shalat?', ia menjawab, 'Ya.' Beliau bersabda, 'Maka
hendaklah kau penuhi (panggilan itu)’. (HR. Muslim).
Pada hadits tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap
memerintahkan seorang laki-laki yang buta yang tidak memiliki penuntun
untuk tetap shalat berjama’ah di masjid. Maka bagaimana dengan kita yang
masih bisa melihat dengan jelas? Tentu lebih diwajibkan lagi.
Hadits 2:
“Aku pernah berniat
memerintahkan shalat agar didirikan kemudian akan kuperintahkan salah
seorang untuk mengimami shalat, lalu aku bersama beberapa orang sambil
membawa beberapa ikat kayu bakar mendatangi orang-orang yang tidak hadir
dalam shalat berjama'ah, dan aku akan bakar rumah-rumah mereka itu.”
(Muttafaq 'alaih).
Pada hadits di atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengancam dengan tegas akan membakar rumah orang-orang yang tidak hadir shalat berjama’ah. Maka ancaman tegas dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut menunjukkan wajibnya shalat berjama’ah di masjid bagi seorang laki-laki.
Hadits 3:
Dari Ibnu Abbas,
bahwasanya Nabi shallallaahu alaihi wasallam bersabda, 'Barangsiapa
mendengar panggilan adzan namun tidak mendatanginya, maka tidak ada
shalat baginya, terkecuali karena udzur (yang dibenarkan dalam agama)'.
(HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya, hadits shahih).
Pada hadits tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan
“tidak ada shalat baginya”, hal ini menunjukkan wajibnya memenuhi
panggilan adzan bagi setiap laki-laki yang mendengarnya, yaitu dengan
mendatangi masjid untuk shalat berjama’ah.
Bagi Perempuan, Lebih Baik Shalat di dalam Rumah
Adapun untuk perempuan maka lebih baik shalat di rumahnya sendiri.
“Sebaik-baik tempat
shalat bagi kaum wanita adalah bagian paling dalam (tersembunyi) dari
rumahnya.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, hadits shahih).
Namun, seorang suami
hendaknya tidak menghalangi istrinya yang hendak pergi ke masjid untuk
ikut shalat berjama’ah dengan syarat menutup aurat dan tidak memakai
wangi-wangian serta memperhatikan adab-adab yang lain.
"Jangan kamu melarang
istri-istrimu (shalat) di masjid, namun rumah mereka sebenarnya lebih
baik untuk mereka." (HR. Ahmad, Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)
"Janganlah kalian
melarang para wanita (pergi) ke masjid dan hendaklah mereka keluar
dengan tidak memakai wangi-wangian." (HR. Ahmad dan Abu Daud, hadits
shahih)
Keutamaan Shalat Berjama’ah di Masjid
1. Shalat berjama'ah di masjid lebih baik 27 kali dari pada shalat sendirian
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Shalat berjama'ah dua puluh tujuh kali lebih utama daripada shalat sendirian. (Muttafaq 'alaih).
2. Dinaikkan
derajatnya dan dihapuskannya dosa pada setiap langkah kaki seseorang
yang menuju ke masjid untuk shalat berjama’ah.
3. Dibacakan shalawat dan dido’akan oleh para malaikat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, 'Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
'Shalat seseorang dengan berjama'ah lebih besar pahalanya sebanyak 25
atau 27 derajat daripada shalat di rumahnya atau di pasar (maksudnya
shalat sendirian). Hal itu dikarenakan apabila salah seorang di antara
kamu telah berwudhu dengan baik kemudian pergi ke masjid, tidak ada yang
menggerakkan untuk itu kecuali karena dia ingin shalat, maka tidak satu
langkah pun yang dilangkahkannya kecuali dengannyadinaikkan satu derajat baginya dan dihapuskan satu kesalahan darinya sampai
dia memasuki masjid. Dan apabila dia masuk masjid, maka ia terhitung
shalat selama shalat menjadi penyebab baginya untuk tetap berada di
dalam masjid itu, dan malaikat pun mengucapkan shalawat kepada
salah seorang dari kamu selama dia duduk di tempat shalatnya. Para
malaikat berkata, 'Ya Allah, berilah rahmat kepadanya, ampunilah dia dan
terimalah taubatnya.' Selama ia tidak berbuat hal yang mengganggu dan
tetap berada dalam keadaan suci'. (Muttafaq 'alaih).
4. Dapat berkumpul dengan orang-orang shalih.
Taken at http://yayasaninsanmadani.com/