Kamis, 15 Agustus 2013

Puasa Syawal

 "Barangsiapa melaksanakan puasa Ramadhan dan enam hari di bulan Syawal, seolah dia telah melaksanakan puasa satu tahun penuh." (HR. Ahmad).

Begitu hadist dari Ahmad ra. tentang salah satu puasa sunat yang kerap menjadi sorotan setelah satu bulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan dan meraih kemenangan di Hari Raya Iedul Fitri.
Kita disunahkan untuk berpuasa 6 hari di bulan Syawal. Puasa ini merupakan puasa khusus di bulan Syawal untuk menggenapkan satu tahun puasa kita bersamaan dengan puasa Ramadhan.

MENGAPA SATU TAHUN?

Dalam hadist lain diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam shahih-nya : "Puasa bulan Ramadhan, (ganjarannya) sepuluh bulan dan puasa enam hari (sama dengan) dua bulan, itulah puasa satu tahun."
Maksudya satu tahun dipaparkan jelas dalam hadist di atas, bukan kita harus berpuasa satu tehun penuh atau 365 hari penuh, kita akan dapat ganjaran puasa satu tahun atau dua belas bulan atau 365 hari hanya dengan puasa satu bulan penuh pada bulan Ramadhan dan puasa 6 hari di bulan Syawal.

BOLEHKAH KITA MENGGABUNGKAN PUASA SYAWAL DENGAN PUASA SUNNAH LAIN?

Seperti yang dipaparkan di atas, puasa Syawal merupakan puasa yang mengikuti puasa Ramadhan. Namun kita sering mendengar dari orang-orang adanya penggabungan ibadah-ibadah baik dari sunnah ke sunnah ataupun sunnah ke wajib. BOLEHKAH SEBENARNYA HAL ITU?

Ada dua macam hukum penggabungan dalam ibadah yang keduanya berbanding 180 derajat :
  1. Tidak boleh, apabila kedua ibadah itu merupakan ibadah tersendiri atau mengikut pada ibadah lainnya. Contohnya : Kita tidak akan bisa menggabungkan sholat fardhu Subuh dengan sholat sunat dhuha saat kita kesiangan mengerjakan shalat fardhu Subuh di saat sudah datangnya waktu dhuha, karena kedua ibadah itu tersendiri.
  2. Boleh, apabila kedua ibadah itu hanya sekedar adanya perbuatan tersebut atau bukan ibadah teresendiri. Contohnya : Kita bisa menggabungkan sholat sunnat tahiyyatul masjid dengan sholat fardhu Dzuhur, karena sholat tahiyyatul masjid bukan merupakan ibadah tersendiri.
Baiklah kita kembali lagi ke penggabungan puasa sunnah. Nah, langsung saja ke hasil kesimpulan bahwa apabila kita ingin menggabungkan puasa qadha' dengan puasa Syawal, itu tidak boleh karena puasa qadha' mengikuti pada puasa Ramadhan. Sedangkan apabila kita akan menggabungkan puasa Syawal dengan puasa sunnat lain seperti puasa Daud, puasa 3 hari dalam sebulan, atau puasa Senin-Kamis, itu boleh karena semua puasa itu merupakan puasa tersendiri atau tidak mengikuti ibadah lain.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Bermanfaat :)